Bukittinggi, PAB
Serangkaian
kegiatan dilaksanakan dalam rangka peningkatan kompetensi dan percepatan
peningkatan profesionalisme guru di Sumatera Barat. Kegiatan itu terdiri dari 3
hal yang dipadu dalam satu momentum, atau 3 in 1.
Yaitu pelantikan guru
profesional, pembentukan Ikatan Alumni Fakultas Tarbiyah (ILUNI) IAIN Imam
Bonjol Padang dan pembentukan Assosiasi Guru Sertifikasi kota Bukittinggi.
Perubahan sistemik hanya bisa dilakukan melalui dunia pendidikan oleh guru dan
tenaga pendidik yang handal.
Hal
itu disampaikan oleh Prof. DR. H. Duski Samad, M.Ag, dalam kapasitasnya sebagai
Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang dan sekaligus selaku ketua LPTK
Sumatera Barat. Pada saat memberikan amanatnya di aula Kankemenag kota
Bukittinggi Rabu (13/02/2013) lalu, guru besar IAIN IB itu memberikan sebuah
pencerahan bahwa guru profesional yang harus memiliki 4 D.
Guru
profsional dengan 4 D itu maksudnya adalah : pertama, Dream maksudnya adalah
seorang guru memiliki mimpi dan impian, sehingga ia menjadi orang yang visoner
dalam merenda hari esok generasi bangsa yang berkualitas. Kedua, Determinination,
memiliki ketangguhan, ulet dan tidak mudah menyerah. Ketiga, Doing
More,
artinya berbuat lebih. Tidak ada prestasi luar biasa dari usaha yang
biasa-biasa saja. Maka guru harus terus belajar dan menambah wawasannya
sehingga ia bisa berbuat lebih profesional dan berkarya secara optimal. Dan keempat,
Do’a.
Do’a merupakan puncak ibadah, ia membuat orang sukses pandai bersyukur. Ia juga
membuat orang yang gagal tetap berprasangka baik dan tidak berputus asa dengan
rahmat Allah SWT. Ikhtiar maksimal mesti diiringi do’a agar sempurna tawakkal
seorang hamba kepada Rabb-nya.
Dalam
sambutannya, Kasi Pendidikan Madrasah Kankemenag Bukittinggi, Tri Andriani Dj.,
S.Ag mengatakan bahwa guru profesional adalah sebuah kemestian di era sekarang.
Tantangan yang dihadapi oleh generasi muda semakin komplit, seiring globalisasi
dan perkembangan teknologi informasi. Maka penanaman nilai-nilai agama,
moralitas dan akhlak adalah jawabannya. Inilah peran utama dari guru agama di
sekolah dan madrasah. Bagi guru PAI, tentu sebuah pengabdian yang terbaik,
untuk bisa melahirkan generasi berkarakter akhlakul karimah itu.
Hal
senada juga disampaikan oleh H. Muhamad Nur, MA, Ka. Kankemenag Kota
Bukittinggi. “Guru profesional mesti terus berinovasi dan berkreasi. Memilih
metode dan model pembelajaran yang paling tepat untuk melakukan tugas sebagai
seorang pengajar dan pendidik di sekolahnya. Bilamana ada masalah keuangan
sertfikasi guru yang belum diterima atau terlambat dalam prosesnya, maka
klarifikasilah secara cerdas langsung ke sumbernya. Agar tidak menjadi fitnah
dan timbulnya dugaan yang tidak semestinya. “
Lebih
dari sekedar pandai bersyukur, kiranya guru PAI di sekolah terus berkarya dan
berprestasi. Sebab anggaran pendidikan yang diporsikan cukup besar, yaitu 20 %
dari APBN menurut tuntutan UUD 1945 harus tepat guna dan mencapai tujuannya. Ia
menjadi contoh teladan bagi semua guru di sekolahnya. Dan arif dalam
menyelesaikan bermacam persoalan. Demikian anatara lain dikatakan Drs.
Iskandar, MPd, sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga kota
Bukittinggi.
Pada
acara itu berkesempatan hadir walikota Bukittinggi, H. Ismet Amzis, SH. Dalam
amanatnya ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Bukittinggi tetap berkomitmen
mempertahankan prestasi dan terus meningkatkan kualitas pendidikan di kota ini.
Hal ini terbukti ketika anggaran dalam APBD kota Bukittinggi lebih 20 % untuk
dunia pendidikan. Bahkan kata wako, yang bergelar Inyiak Dt. Rajo Mangkuto itu :
kota Bukittinggi mempunyai sektor unggulan sebagai kota pendidikan. Di kota inilah
cikal bakal UNAND dan UNP. Bahkan karena sejarah yang melatar belakanginya
kampus IPDN itu ditempatkan di Bukittinggi.
Selain
kota ini terkenal sebagai kota wisata, kota perjuangan, kota perdagangan dan
jasa serta kota konferensi, juga kota yang komit meningkatkan pembangunan SDm
seutuhnya melalui sektor pendidikan. Kampus sekolah kesehatan, kebidanan dan
keperawatan pun semakin berkembang disini.
Generasi muda di kota
ini, tidak hanya dibina di sekolah formil, tapi juga di masjid, melalui
kegiatan remaja masjid. Di TPSQ dan pondok Al-Qur’an serta di berbagai
organisasi kepemudaan dan majelis taklim. Namun tugas pokok guru PAI di sekolah
adalah paling dominan. Maka diharapkan guru PAI semakin profesional dalam
mengemban amanah yang mulia ini. Karena ditangan gurulah masa depan generasi
bangsa ini, kata wako mengakhiri sambutannya. (Laporan : H. Syamsul Bahri, S.HI)( by : admin )
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
mohon masukan saran dan kritik yang bijak atas kinerja kami, terima kasih