Berita terkini

get this widget here

Senin, 05 September 2016

Kloter VII Take Off, Kakan Kemenag Bukittinggi Antarkan Jamaah Sampai Tangga Pesawat

Bukittinggi, Inmas--Jamaah haji Kota Bukittinggi telah bertolak ke Tanah Suci, pagi tadi, Jumat (20/8) bersama jamaah Dharmasraya dan Kota Padang yang tergabung dalam kloter VII. Masyarakat pun ikut berbondong bondong memadati kanan kiri jalan untuk memberikan lambaian terakhir. Ketika mendengar suara talbiyah dari mobil pengeras suara buru buru ke sisi jalan menyampaikan dan menitipkan doa agar dapat juga melangkahkan kaki ke Tanah Suci suatu hari nanti.

Tampa terkecuali Jama'ah calon haji Kota Bukittinggi Mulai dari keberangkatannya yang dilepas walikota di depan Rumah Dinas nya 18/08 sampai dengan asrama haji, serta berikutnya hari ini 19/08 Mereka diberangkatkan dari bandara Internasional Minang ( BIM) untuk menuju tanah suci. Sesampai di Bandara mobil petugas dan rombongan bus milik  jamaah haji langsung menuju pintu gerbang yang terletak di samping Bandara. Karena para calon Jamaah haji tidak masuk ke dalam pesawat melalui terminal keberangkatan melainkan langsung diarahkan ke bagian yang dekat dengan landasan pacu. Mungkin supaya tidak mengganggu penerbagan reguler. Disana pesawat milik Garuda Indonesia sudah siap untuk menerbangkan jamaah. Prosesi menaikkan jamaah ke dalam pesawat diawali dari jamaah yang sakit atau uzur. Bus yang ditumpangi para jamaah telah diberi tanda khusus
MIGRATION CLEARANCE. Artinya semua jamaah yang berada di dalam bus sudah melalui tahapan pemeriksaan yang ketat oleh pihak imigrasi ketika di Asrama Haji.

Kakan Kemenag Kota Bukittinggi H.Muhamad Nur, Kasi PHU H. Khamidir, Kabag Kesra Serta rombongan dengan setia menemani jama,ah mulai dari pemberangkatan awal sampai jamaah masuk ke dalam pesawat. Waktu menapaki anak tangga menuju kedalam pesawat para jamaah untuk terakhir kalinya kembali melambaikan tangan. Seakan itu menjadi penanda bagi keluarga yang menatap dari jauh. Bagi keluarga yang dapat melihat penanda itu tentu saja memiliki arti yang mendalam.memanjatkan doa hingga menembus langit. Setiap melangkahkan kaki, doa itu semakin kuat dipanjatkan. Tidak begitu jelas doa apa yang diucapkan, karena terlalu lirih, ungkap M. Nur. (Syafrial )