BUKITTINGGI, PAB
Drs. H.
Syahrial Anas, ketua Pengadilan Agama Kota Bukittinggi tampil memukau dan penuh
ceria dalam acara Silaturrahim Tarhib Ramadhan di aula Kankemenag Kota
Bukittinggi (09/07). Buya Syahrial Anas, urang
awak yang telah 21 tahun bertugas
di propinsi Sumatera utara itu, menekankan pentingnya arti Ramadhan bagi seorang
aparatur negara / PNS. Ramadhan mengajarkan kedisiplinan kepada PNS dalam
segala tugas dan tanggungjawabnya, sebagaimana tuntutan PP No. 53 Tahun 2012,
tentang Disiplin PNS.
Pada
kesempatan itu Ka. Kankemenag Bukittinggi, H. M. Nur, MA menyampaikan
ucapan
selamat menyambut Ramadhan. Dan berpesan antara lain, “Berbagai alasan bisa
dicari dan dikemukakan oleh PNS untuk lari dari tugas dan tanggungjawabnya,
namun satu detik pun tidak pernah luput dari rekaman cctv Allah SWT, melalui
malaikat Rakib dan ‘Atid. Dalam keseharian, upaya hablum minallah telah diupayakan secara maksimal melalui berbagai
kegiatan ibadah, namun hablum minannaas mungkin
saja terabaikan karena kesibukan dan keterbatasan. Sebelum Ramadhan datang,
mari kembali rajut ukhuwah, sambungkan silaturrahim, bukalah pintu hati untuk
saling memberi memafkan.”
Hal
senada juga terungkap dalam ceramah Buya Syahrial Anas, yang mengingatkan bahwa
bulan Ramadhan ini sudah dilewati puluhan tahun, sejauh mana nilai dan
hikmahnya terpatri dalam hati. Sudahkah nilai-nilai Ramadhan mampu menuntun
perilaku sebagai hamba Allah yang muttaqin.
Atau justeru masih tertinggal dalam hal ketaatan dan kepatuhan kepada sang
Khalik. Kiranya Ramadhan tahun ini lebih bermakna dan berarti dalam kehidupan.
Maka satukan tekad, untuk meraih segala keutamaan bulan ini dan berlomba
melakukan kebaikan.
Disisi
lain, Drs. Khamidir mewakili karyawan menyampaikan permohonan maaf kepada
pimpinan kantor, dan kepada semua pegawai dilingkungan kankemenag kota
Bukittinggi. Dalam pesan moralnya, buya yang juga Kasi Haji dan Umroh itu
mengatakan, “betapa pentingnya kesucian hati. Hati yang suci adalah hati yang menuntun
manusia pandai mengingat nikmat Allah, kebaikan dan jasa orang lain kepada
dirinya. Mampu mengingat sekecil apapun kesalahan diri, dan melupakan kesalahan
orang lain untuk bisa memberi ma’af. Hati yang pemaaf dan mampu membalas
kejahatan dengan kebaikan itulah sebuah cerminan hati yang suci.”
Acara
yang dihadiri oleh seluruh pejabat struktural dan fungsional serta karyawan
dilingkungan Kankemenag kota Bukittinggi itu diakhiri dengan saling bermaafan,
sebagai tanda suka cita menyambut Ramadhan dengan hati yang suci.
( by : admin )
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
mohon masukan saran dan kritik yang bijak atas kinerja kami, terima kasih