Berita terkini

get this widget here

Selasa, 19 April 2016

Taat terhadap aturan

Bukittinggi-Inmas, Jumat (15/4) sekitar pukul 08.15 wib Di Aula Kementerian Agama Kota Bukittinggi wirid pengajian kali ini disampaikan oleh Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Kasi Bimas), H. Zulfikar, S.Ag dihadapan Kepala Kantor, seluruh pejabat dan ASN termasuk CPNS dilingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi.


Kajian yang bertemakan taat terhadap aturan yang didasarkan surat Annisa’ ayat 59 bahwa dalam Alquran perintah taat terhadap ALLAH dan Taat terhadap rasul adalah perintah wajib dan mutlak, tidak ada alasan untuk kita tidak taat, sementara lanjutan ayat ulil amri mingkum yakni terhadap pemegang urusan/kekuasaan.



Untuk ulil amri tidak ada kalimat Athi’u (taat). Sebuah hadits mengatakan janganlah kamu taat terhadap makhluk yang mengajak terhadap maksiat, jadi artinya taat terhadap pimpinan itu wajib.


Kasi Bimas Islam, H. Zulfikar, S.Ag menyampaikan “Taat terhadap aturan wajib, untuk kita ketahui yang namanya peraturan adalah untuk kemaslahatan, baik aturan terhadap diri sendiri maupun untuk bersama. Aturan bukan untuk memberatkan akan tetapi untuk kemudahan


Isi Kandungan Surat Annisa’ ayat 59  : Taat kepada Rasul dan Ulil Amri dalam ayat ini bersifat mutlak, selama Ulil Amri tidak memerintahkan kepada yang dilarang oleh Allah swt; Rasul memiliki dua kedudukan. Pertama, menjelaskan hukum-hukum Tuhan dan menunaikan risalahNya. Kedua, mengelola urusan masyarakat dan menjelaskan peraturan-peraturan pemerintahan berdasarkan kebutuhan; Jalan yang terbaik menyelesaikan perselisihan mazhab Islam adalah merujuk kepada al-Quran dan  Sunnah Rasul yang diterima oleh semua orang; Masyarakat haruslah menerima pemerintahan Islam dan mendukung para pimpinan yang adil” urainya.


Taat memiliki arti tunduk, sedangkan Aturan adalah tindakan atau perbuatan yang harus dijalankan. Taat pada aturan adalah sikap tunduk kepada tindakan atau perbuatan yang telah dibuat. Dalam agama islam, Peraturan dibuat oleh Allah Swt, nabi, ulil amri, atau yang lainnya.  Aturan yang paling tinggi adalah aturan yang dibuat oleh Allah Swt, yaitu terdapat pada al-Qur’an. Aturan dibuat dengan tujuan agar tercipta ketertiban dan ketenteraman” kata Kasi Bimas dalam ceramahnya.


Selain taat kepada Allah SWT dan Nabi, islam juga memerintahkan umatnya untuk taat kepada pemimpin, karena dengan ketaatan rakyat kepada pemimpin (selama tidak maksiat), akan terciptalah keamanan dan ketertiban serta kemakmuran. Jika kita melanggar peraturan, maka kita akan mendapatkan sanksi seperti dosa, hukuman atau yang lain. Contoh perbuatan taat peraturan dalam agama islam yaitu Menjalankan sholat lima waktu, puasa, dan melaksanakan perintah-perintah Allah yang lain” tambahnya lagi.


Termasuk semua aturan yang ada di Kementerian Agama harus kita taati karena kalau kita mau meresapi semua aturan itu memberikan kemaslahatan untuk kita. Mulai dari aturan administrasi, aturan disiplin, aturan kegiatan dan lalin-lain harus kita pahami dan kita terapkan. Dapat kita pastikan semua pelanggar aturan akan mendapatkan saksi” tambahnya disela ceramah singkatnya.


Selesai Kasi Bimas ceramah Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi, H. Muhamad Nur, MA meyampaikan dalam sambutannya :”sebaik-baik pekerjaan adalah PNS, sebaik-baik PNS adalah bekerja di Kementerian Agama, kerena kita bekerja memiliki embel-embel agama”


Bekerja di Kementerian Agama ibaratkan kita berada dirumah kaca, lampunya terang, pakaian kita putih, apapun yang kita lakukan selalu dinilai oleh masyarakat luas, berbeda dengan instansi lain yang ibaratkan rumah beton, lampunya redup dan pakainyanya hitam. Artinya apapun yang mereka lakukan tidak terlalu disorot sebagaimana orang memonitoring Kementerian Agama” Tambah Pak M. Nur.


Oleh karena itu jadilah kita aparatur yang taat aturan dan senantiasa mencerminkan disiplin dan komitmen dan berbudaya seperti : hadir sebelum jam dinas, keluar kantor selesai jam dinas, tidak pernah absen kecuali dengan alasan syar’iyah, selalu semangat, malu disebut tidak disiplin, malu disebut tidak bisa kerja dan lain-lain” imbuhnya. (Lap dayat)
( by : admin )

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

mohon masukan saran dan kritik yang bijak atas kinerja kami, terima kasih