Berita terkini

get this widget here

Selasa, 20 Mei 2014

Pasis Dikreg LII Seskoad mengunjungi Kota Bukittinggi

Bukittinggi, PAB, Rombongan Perwira Siswa Pendidikan Reguler LII Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (Pasis Dikreg LII Seskoad) Tahun 2014 jum'at siang (9/5) berkunjung ke Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi. Rombongan yang diwakili oleh enam orang Pasis Dikreg LII Seskoad yakni Joni Widodo, Abdi Wirawan, SH, Sutrisno, SE dan 3 orang lainnya disambut oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi H. Muhamad Nur, MA dan Kasubag TU, H. Idrial, S.Pd, Kasi Bimas Islam, H. Zulfikar, S.Ag, Kasi Pais, Drs. Gazali dan Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB) Kota Bukittinggi, Drs. H. Salman dalam rangka Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL).

Untuk mengetahui koordinasi antara Kementerian Agama dengan ABRI dan Polri di Kota Bukittinggi terkait dengan Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) rombongan Pasis Dikreg LII Seskoad langsung interveiw dengan Kepala Kantor kementerian Agama Kota Bukittinggi serta meminta data.
Diruangannya, H. Muhamad Nur, MA menyampaikan kepada Pasis Dikreg LII Seskoad bahwa : TNI dan Polri dengan jajaran Kementerian Agama Kota Bukittinggi bekerjasama dalam rangka menegakan amar ma'ruf nahi mungkar, TNI/Polri juga mempunyai andil yang besar di dunia pendidikan islam di Kota Bukittinggi terbukti dengan TNI dan Polri memiliki Masjid, MDTA dan Majlis Taklim.
TNI/Polri  juga berperan aktif dalam menjaga stabilitas keamanan nasional dengan bergabung melalui FKUB.": Tambah Kepala Kantor Kementerian Agama saat wawancara.

sementara itu FKUB Kota Bukittinggi, Drs. H. Salman menyampaikan bahwa di Bukittinggi FKUB telah menjalankan peranannya yaitu : Sebagai organisasi kemasyarakatan yang berbasis pada pemuliaan nilai-nilai agama, FKUB memiliki peran dan fungsi yang sangat strategis dalam berperan serta membangun daerah masing-masing ditengah krisis multidimensional yang tengah terjadi. Disadari bahwa krisiss multidimensional telah membawa dampak yang bersifat multidimensional pula. Krisis ekonomi, politik dan moral, berimplikasi pada ketegangan sosial, stress sosial, merenggangnya hohesi sosial bahkan prustasi sosial, begitupun terhadap dekadensi moral. Fonomena ini secara fsikologis dan sosiologis berpengaruh terhadap sikap dan prilaku sosial dikalangan umat beragama. Terjadinya konflik sosial, meningkatnya angka bunuh diri, merajalelanya korupsi merupakan persoalan serius yang harus dicarikan solusinya. Peran tokoh agama yang diharapkan dapat memberikan pencerdasan spiritual menjadi sangat penting.
Untuk itu ada dua peran yang paralel yang dapat dilakukan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (1) Forum hendaknya dapat menjadi jembatan penghubung di Internal umat masing-masing. Artinya, masing-masing agama secara vertical memiliki keyakinan, cara, etika, susila yang dimiliki dan bersifat hakiki. Hal ini merupakan pembeda antara agama yang satu dengan yang lainnya yang harus dihormati. Oleh karena itu FKUB melalui perwakilan di masing-masing agama harus dapat menularkan kerukunan di internal umat, dan menjaga aspek sakralisasi pelaksanaan tradisi keberagamaan masing-masing dengan tetap berpegang pada kaidah agama. (2) Secara horizontal, disamping dintern, maka dalam perspektif sosiologi agama, hubungan yang bersifat sosial dengan umat beragama lainnya perlu dijaga dan dikembangkan. Dalam konteks inilah FKUB dapat menjalankan peran dan fungsinya sebagai :         Sebagai wahana komunikasi, interaksi antara satu dengan yang lainnya dalam memberikan informasi terhadap tafsir agama masing-masing, sehingga tercipta suasana saling memahami dan saling menghormati; Sebagai wadah mediasi setiap persoalan yang mengarah pada terjadinya konflik baik yang bersifat laten maupun manifest; Sebagai media harmonisasi hubungan satu dengan yang lain dalam mengkomunikasikan pelaksanaan kegiatan-kegiatan keagamaan; Melakukan sosialisasi kepada masing-masing umat beragama agar dalam kehidupan sosial tidak bersifat eksklusif sehingga dapat terbangun kohesi sosial dikalangan umat beragama; Membantu pemerintah daerah dalam menyukseskan program-program pembangunan; Bersama-sama pemerintah dan aparat kemanan ikut menjaga iklim sosial dan politik yang kondusif; Dan tentunya banyak hal lagi yang dapat dikerjakan dengan selalu bersinergi dengan kekuatan-kekuatan sosial yang ada didaerah: tambahnya.

Keakraban sangat terlihat pada pertemuan singkat tersebut terbukti dengan sambutan hangat Kepala Kantor Kementerian Agama kota Bukittinggi dan juga rombongan Pasis Dikreg LII Seskoad merasa tersanjung dan puas dengan layanan dari Kementerian Agama serta rombongan memberikan apresiasi yang tinggi atas sambutan tersebut. (Lap. #dayat)( by : admin )

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

mohon masukan saran dan kritik yang bijak atas kinerja kami, terima kasih