Bukittinggi, PAB
“Berdasarkan PMA No. 13 Tahun 2012, tidak ada lagi seksi Penamas di Kankemenag kabupaten / kota. Tugas yang selama ini diemban oleh seksi itu dilanjutkan oleh seksi Bimas Islam. Salah satu tugas pokoknya adalah melakukan peningkatan pemberdayaan Penyuluh Agama Islam di lingkungan Kankemenag Kota Bukittinggi.” Demikian disampaikan H. Zulfikar, S.Ag, Kasi Bimas Islam Kankemenag Kota Bukittinggi pada pembukaan Pelatihan Karya Tulis Ilmiah di aula Kemenag setempat, Senin (11/02/2013).
Muhamad Rum, S.Ag, selaku ketua
POKJALUH Kankemenag Bukittinggi melaporkan : “Terbentuknya Kelompok Kerja
Penyuluh (Pokjaluh) untuk periode 2013-2015 adalah berdasarkan rapat penyuluh
pada tanggal 24 September 2012. Kepengurusan ini telah menyusun program
peningkatan kualitas penyuluh agama. Yaitu melaksanakan pertemuan rutin setiap
hari Senin pukul 08.00 – 10.00 WIB di aula Kankemenag Kota Bukittinggi. Pertemuan
itu diisi dengan pembahasan tupoksi penyuluh, wadah presentase makalah tentang
kondisi terkini di lokasi binaaan, pelatihan dan pengkajian berbagai disiplin
ilmu pengetahuan serta pengayaan bahan dakwah yang akan menjadi materi
penyuluhan di lapangan.
Dan sudah pula ditetapkan peserta lomba
yang akan diunggulkan sebagai penyuluh teladan kota Bukittinggi untuk mengikuti
penilaian penyuluh teladan tingkat provinsi Sumatera Barat, Mulai tahun 2013
s/d tahun 2020.” Selanjutnya disampaikan pula bahwa sudah dilaksanakan tiga
kali pelatihan penulisan karya tulis ilmiah secara bersambung, yang dibimbing
oleh narasumber DR. H. Firdaus Thahar, MPd., ketua Pokjawas Kankemenag Kota Bukittinggi
yang juga ketua STAI Kota Solok.
Narasumber
Bintek KTI : DR. H. Firdaus Thahar, M.Pd,
Ketua
Pokjawas Kankemenag Bukittinggi(Foto : Syam)
Dalam sambutannya, H. Muhamad Nur, MA,
Kepala Kankemenag Kota Bukittinggi menyampaikan bahwa tugas seorang penyuluh
adalah sangat mulia. Penyuluh Agama Islam mengemban tugas membina peningkatan
kualitas kehidupan beragama, baik untuk diri, keluarga, kantor, wilayah tugas
maupun pencerahan bagi masyarakat (ummat)
secara umum.
Selain
melaksanakan pembinaan, bimbingan dan penyuluhan di lokasi binaannya
masing-masing, juga memberikan penyuluhan dilingkungan Kankemenag sendiri.
Dimana setiap Jum’at di kantor Kemenag Kota Bukittinggi diadakan Taushiyah
Penyejuk Iman untuk semua karyawan. Pengajian eksekutif ini, dipandang sangat
strategis, sebagai ajang unjuk kebolehan bagi penyuluh agama, penghulu, dan pengawas
di kantor tampil dihadapan teman sekantor. Jum’at (15/02/2013) diawali oleh
seorang staf Bimas Islam yang mengurus tentang pemberdayaan dan pembinaan
penyuluh yaitu H. Syamsul Bahri, S.HI, dengan tema “Remaja dan Valentine’s Day.
Pada gilirannya para fungsional di jajaran Kankemenag ini akan lebih percaya diri
di lokasi binaannya. Bahkan menjadi da’i handal yang dinanti oleh umatnya.
Lebih
lanjut, H.M. Nur, MA mengharapkan Pokjaluh ini diefektifkan sesuai dengan
maksud dan tujuan diadakannya organisasi ini. Diharapkan setiap penyuluh,
penghulu dan pengawas wajib melek teknologi. Memahami informasi teknologi
dengan baik, sehingga metode dan media dakwahnya dinamis dan berteknologi. Dan
kajian yang disampaikannya benar-benar memiliki sumber hukum yang terukur keilmiahannya.
Maka penelitan dan pengkajian mutlak dilaksanakan, dimana laporan penelitian
itu akan melahirkan karya tulis ilmiah, yang up to date. Berbagai persoalan kontemporer dapat pula dikaji dan
didiskusikan di forum ini, harapnya.
(Laporan : H. Syamsul Bahri, S.HI) ( by : admin )